Namanya
ada dibaris depan halaman sebuah surat kabar yang setiap pagi dijual
dijalanan..
wajahnya terlihat sebagai sosok pemimpin yang ideal, dengan janjinya yang
seakan membuat para pembaca bermimpi akan sebuah perubahan besar, yang natinya
akan lahir pada sosok seorang pemimpin seperti kalian..
Janji manis selalu kau lantunkan bagai sajak pantun yang berirama, laksana kata cinta yang mengandung beribu makna kata sayang..
Tak bosan kau teriakan slogan-slogan yang berbunyi "Untuk Rakyat"
tapi sayang kata-katamu sekarang bagai sampah yang menumpuk di selokan-selokan jalanan Jakarta, yang selalu membuat banjir bila hujan tiba.
Kalian harusnya sadar bahwa rakyat kecilpun tau bahwa kalian hanyalah sampah yang disulap tuk jadi pemimpin negeri ini, bahkan lebih bernilai sebuah sampah yang nantinya menghasilkan uang bila di pilah-pilah para pemulung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar