Catatan 20/05/2014

Hari ini aku kehilangan sosok seorang sahabat, dan setelah kejadian itu aku serasa mati !

Dan pada besok harinya aku bangun dan kutulis dalam jurnalku ini adalah “Hari Baru”

Sosok Pemimpin bagiku

“Saya tidak mau ketika pada kader-kader yang disiapkan itu tidak siap secara psikologi, dan mental.
saya menolak ketika para kader yang disiapkan hanya untuk kepentingan golongan saja.
saya sepakat ketika para kader yang lahir itu mereka yang terpanggil dengan sendirinya tanpa ada paksaan dari siapapun. 
Inilah sosok pemimpin bagiku, mereka yang tak hanya mencari jabatan untuk tercatat dalam sejarah, tapi mereka yang bisa membuat perubahan walau  tak terlalu dikenal namanya dalam sejarah perubahan tersebut ”

( Kesimpulan pada "Catatan Harianku"_Senin,26 Mei 2014_Pemilihan DPM FATEK UNIMA)

Apa Nama Generasi kita ini ?

Kita adalah generasi yang lahir ditengah 2 era yang sedang berkecamuk kalah itu. Ya ! kita yang lahir pada tahun 1990-1993. Kita adalah generasi yang tidak dilahirkan ditengah pemerintahan rezim orde Lama, tapi kita adalah generasi yang dalam kurung waktu 8 tahun terakhir merasakan Rezim orde baru, dan generasi yang berada pada usia anak-anak kala reformasi terjadi di Tanah Air ini.

Kitalah Generasi itu, generasi yang kini mempelajari setiap pasca penting dalam sejarah Republik ini.  Mulai dari pasca kemerdekaan-Rezim Orde Lama-Rezim Orde Baru, hingga Reformasi saat ini.

Saya tidak bisa memberi nama  apa generasi kita ini. Tapi yang terpenting  apakah kita akan menambah satu fase lagi dari setiap fase yang dilalui di masa itu ? perubahan seperti apakah itu ?

saya merindukan sebuah perubahan yang benar-benar dikatakan perubahan. Tidak seperti era sebelumnya, karena era yang lama itu tak menunjukan adanya perubahan yang sesungguhnya seperti yang diharapkan mereka yang membuat perubahan di kala itu. Era yang lama itu seperti sebuah makalah yang berganti cover depan, tapi isinya  tak banyak diubah. 

Jika kemudian generasi ini bisa membuat perubahan bangsa ini ke arah yang lebih baik, maka sejarah perubahan di era yang lama diatas adalah pengalaman kita untuk kemudian tak diulangi kembali. 

Tentang Saya dan hidup saya

Saya adalah sosok anak dari perbatasan utara Indonesia pada sebuah kabupaten kepulauan Sangihe. Sebuah pulau terluar utara Indonesia yang berbatasan dengan negara tetangga Fhilipina.

Penhidenber Tangkabiringan nama lengkapku, namun Pendi adalah nama akrab yang sering di panggil oleh teman-temanku. Sosok pribadiku adalah selalu ingin tau tentang sesuatu yang baru, tentang sesuatu yang tak pernah aku dapati sebelumnya, apa yang belum pernah aku alami diwaktu yang lampau. alasannya sederhana, yaitu aku ingin mengetahui maksud Tuhan akan  kehidupan yang diberikan  ini, dan apa arti dari hidup ini yang sebenarnya. Lewat alamlah saya kemudian menikmati segalah karya Tuhan, segalah kemuliaan Tuhan yang Maha agung itu.

Seorang yang gemar bertualang menikmati alam dan budaya. Dan negeri ini memiliki keindahan alam yang menakjubkan, bahkan keragaman budaya yang ada hingga adat istiadat yang berbeda. Dengan bertualang saya belajar mengenal hidup yang nyata, hidup yang lebih baru terhadap hari yang lalu yang seakan membuatku buta tentang kehidupan.

Melihat, mendengar, dan merasakan sentuhan alam adalah suatu nilai yang sangat berharga dalam kehidupan ini. Kehidupan yang tak hanya untuk diri sendiri, kehidupan yang tak hanya untuk kesenangan pribadi semata, tapi kehidupan yang membuat kita merasakan arti dari sebuah nilai lebih dari kehidupan itu sendiri.

Saya bukan seorang sastrawan. Di bangku kuliah saya membidangi Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan pada Fakultas Teknik di Universitas Negeri Manado, bukannya di Fakultas Bahasa dan Seni pada Jurusan Sastra dan Bahasa. Namun menulis bagi saya adalah sebuah cara tersendiri untuk melestarikan pengetahuan yang ada, karena dengan menulis semua ide-ide yang tersimpan dalam otak bisa dituangkan dan terdokumentasikan dengan baik, dan hasilnya kita bisa pelajari bersama.

Saat ini saya sedang memimpin sebuah Organisasi Kemahasiswaan yang bernama Front Perjuangan Mahasiswa Sangihe (FPMS), yaitu sebuah organisasi kedaerahan dan merupakan  salah satu organisasi ekstra kampus di Universitas Negeri Manado.

Organisasi ini bergerak di bidang Sosial masyarakat, dan budaya. Lewat organisasi ini saya bisa belajar banyak hal, termasuk berkegiatan di alam bebas walaupun organisasi ini bukan organisasi pecinta alam, tapi saya rasa untuk menjadi seorang pecinta alam tidak juga harus menjadi bagian sebuah organisasi pecinta alam. 

Saya gemar berkegiatan di alam bebas hanya karena sebuah alasan sederhana, yaitu lewat alam kita bisa mengenal Indonesia bersama rakyatnya lebih dekat, termasuk keragaman yang ada di Indonesia, mulai dari suku, ras, agama, adat istiadat bahkan budaya, dan lewat kegiatan-kegiatan ini tanpa kita sadari kecintaan kita terhadap tanah air Indonesia akan semakin bertambah.

Bertualang bagiku bukan sekedar menjejakkan kaki, tapi seni untuk mengenal rahasia alam yang tersimpan akan arti sebuah kehidupan. Bertualang juga bukan hanya sekedar kegemaran yang untuk kesenangan pribadi atau kelompok, tapi bertualang adalah sesuatu yang dapat merubah sosok seseorang kearah sebuah kehidupan yang memiliki nilai sosial yang tinggi.

Karakter, mental dan fisik mudah dibentuk di alam liar. Mentalitas dan karaktek adalah hal utama yang harus kita bentuk pada kehidupan dewasa ini, karena karakter dan mental adalah hal utama bagi sosok seorang pemimpin untuk negeri ini. Lewat bertualanglah semua bisa dibentuk dengan sendirinya, karena seperti sebuah kalimat yang di kutip dari Soekarno berkata Sebuah bangsa tidak akan kehilangan sosok seorang pemimpin jika pemudanya gemar bertualang.

Saya juga seorang yang masih mencari pengalaman hidup. Berbagi cerita perjalanan bersama teman, keluarga, bahkan orang yang spesial dalam hidup ini adalah sebuah kesenangan gaiku. Selamat datang di dunia petualanganku.

Salam Perjuangan..!!